Postingan

Gambar
  Ajaran Thoriqoh Syattariah Tarekat ini dinisbahkan kepada tokoh yang mempopulerkan dan berjasa mengembangkannya, Abdullah asy-Syattar. Awalnya tarekat ini lebih dikenal di Iran dan Transoksania (Asia Tengah) dengan nama Isyqiyah. Sedangkan di wilayah Turki Usmani, tarekat ini disebut Bistamiyah. Kedua nama ini diturunkan dari nama Abu Yazid al-Isyqi, yang dianggap sebagai tokoh utamanya. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya Tarekat Syattariyah tidak menganggap dirinya sebagai cabang dari persatuan sufi mana pun. Tarekat ini dianggap sebagai suatu tarekat tersendiri yang memiliki karakteristik-karakteristik tersendiri dalam keyakinan dan praktik. Hanya sedikit yang dapat diketahui mengenai Abdullah asy-Syattar. Ia adalah keturunan Syihabuddin Suhrawardi. Kemungkinan besar ia dilahirkan di salah satu tempaat di sekitar Bukhara. Di sini pula ia ditahbiskan secara resmi menjadi anggota Tarekat Isyqiyah oleh gurunya, Muhammad Arif. Nisbah asy-Syattar yang berasal dari kata syatara,
Gambar
  Pemikiran Tasawuf Syeikh Burhanuddin Ulakkan dan Yusuf al-Makassari Tasawuf di Sumatra Barat (Syeikh Burhanuddin Ulakkan) Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah di Nusantara yang terpengaruh pemikiran tasawuf di Aceh. Ini bisa dibuktikan dengan berkembangnya pemikiran-pemikiran tasawuf dan ordo tarekat di wilayah ini. Salah atu ordo tarekat yang berkembang pesat di Sumatera Barat yang bermula dari Aceh, adalah Tarekat Syatariyah. Di Indonesia, tarekat ini pertama kali dibawa oleh Abd. Rauf Sinkli pada abad ke 17.  Tarekat ini ketika di Mekkah dikembangkan oleh Mullah Ibrahim bi Hasan al-Kurani dan Ahmad Al-Qusyasyi. Kedua syaikh ini adalah juga guru dari Abdul Ruf Al-Sinkli dari Aceh. Dari kenyataan tersebut jelas bahwa pemikiran tasawuf yang berkembang di Sumatera Barat dipengaruhi pemikiran tasawuf Aceh. Burhanuddin Ulakkan merupakan murid dari Syaikh Abd.Rauf Sinkli yang aktif mengembangkan Tarekat Syatariyah. Namanya ketika masih kecil adalah si Pono, ayahnya bernama Pampak